GAMELAN
BANYUANGI ( JAWA TIMUR )
Gamelan Banyuwangi khususnya yang dipakai dalam tari Gandrung memiliki
kekhasan dengan adanya kedua biola, yang salah satunya dijadikan sebagai pantus
atau pemimpin lagu. Menurut sejarahnya, pada sekitar abad ke-19, seorang Eropa menyaksikan
pertunjukan Seblang (atau Gandrung) yang diiringi dengan suling. Kemudian orang
tersebut mencoba menyelaraskannya dengan biola yang dia bawa waktu itu, pada
saat dia mainkan lagu-lagu Seblang tadi dengan biola, orang-orang sekitar
terpesona dengan irama menyayat yang dihasilkan biola tersebut. Sejak itu,
biola mulai menggeser suling karena dapat menghasilkan nada-nada tinggi yang
tidak mungkin dikeluarkan oleh suling.
Gambar BANYUANGI
·
Alat
Musik Khas Jawa Timur
Unsur musik pemberi nuansa terdiri dari
instrumen alat musik tradisional antara lain :
1. Gamelang
2. Bonang
3. Terompet Reog
4. Saronen
Industri musik di Sumatera Barat semakin
berkembang dengan munculnya seniman-seniman Jawa yang dapat menggabungkan musik
modern ke dalam musik tradisional Jawa.
BONANG
Bonang Barung adalah salah satu bagian dari
seperangkat Gamelan Jawa, Bonang terbagi menjadi dua yaitu Bonang barung dan
Bonang penerus.
Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.
Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.
Gambar
BONANG
TEROMPET REOG
Terompet Reog merupakan alat musik tradisional yang berasal dari
Ponorogo Jawa Timur. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring saat
pertunjukan Reog Ponorogo. Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup
(aerofon). Alat ini
juga sering di jadikan panjangan. Terompet Reog berfungsi sebagai pemanggil
arwah REOG. Dan perhatikanlah gambar gambar Terompet Reog ini :
SARONEN
SARONEN adalah musik Rakyat yang tumbuh
berkembang di masyarakat Madura. Harmonisasi yang dinamis, rancak, dan bertema
keriangan dari bunyi yang dihasilkannya memang dipadukan dg karakteristik dan
identitas masyarakat Madura yang tegas, polos, dan sangat terbuka mengilhami
penciptanya . Saronen berasal dari bahasa Madura " sennenan
" ( Hari Senin ).
Ciri khas musik
SARONEN ini terdiri dari sembilan instrumen yang sangat khas, karena
disesuaikan dengan nilai filosofis Islam yang merupakan kepanjangan tangan dari
kalimat pembuka Alqur'anul Karim yaitu " BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM "
yang kalau dilafalkan terdiri dari sembilan keccab. Kesembilan instrumen musik
SARONEN ini terdiri dari : 1 saronen, 1 gong besar, 1 kempul, 1 satu
kenong besar, 1 kenong tengahan, 1 kenong kecil, 1 korca, 1 gendang besar, 1
gendang dik-gudik ( gendang kecil ).Yang menarik dan menjadi jiwa dari musik ini satu alat tiup berbentuk kerucut, terbuat dari kayu jati dengan enam lobang berderet di depan dan satu lubang di belakang. Sebuah gelang kecil dari kuningan mengaitkan bagian bawah dengan bagian atas ujungnya terbuat dari daun siwalan . Pada pangkal atas musik itu ditambah sebuah sayap dari tempurung menyerupai kumis , menambah kejantanan dan kegagahan peniupnya. Alat tiup yg mengerucut ini berasal dari Timur Tengah yang dimodifikasi bunyinya. Pada perhelatan selanjutnya musik saronen ini dipakai untuk mengiringi lomba kerapan sapi, kontes sapi sono', upacara ritual, resepsi pernikahan, kuda serek ( kencak ) dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar